Rhapsody


Rhapsody of Fire adalah grup musik yang berasal dari semenanjung Italia dan didirikan oleh Luca Turilli dan Alex Staropoli pada tahun 1997. Dengan album debut mereka Legendary Tales, mereka menyajikan gabungan musik klasik dan metal atau mereka menyebutnya sebagai musik beraliran melodic epic metal. Sampai saat ini mereka telah menghasilkan Symphony Of Enchanted Lands (1998), Dawn Of Victory (2000), Rain Of A Thousand Flames (2001), Power Of The Dragonflame (2002), Symphony Of Enchanted Lands II – The Dark Secret (2004), dan Triumph or Agony (2006).

Rhapsody digawangi oleh Luca Turilli (Gitar), Alex Staropoli (Keyboard, Piano), Fabio Lione (Vokal), Alex Holzwarth (Drum), Patrice Guers (Bass) dan Dominique Leurquin (Gitar tamu)


J. R. R. Tolkien



Jrrt 1972 pipe.jpg
J. R. R. Tolkien pada 1972, dalam ruang kerjanya di Merton Street (dari J. R. R. Tolkien. A Biography oleh H. Carpenter)
Pekerjaan Pengarang, pengajar, filologis
Kebangsaan Britania Raya
Aliran Literatur anak-anak, fantasi tinggi, terjemahan, kritik
Karya terkenal The Hobbit
The Lord of the Rings
The Silmarillion

Tanda tangan Jrr tolkien signature.svg

John Ronald Reuel Tolkien (lahir di Afrika Selatan, 3 Januari 1892 – meninggal di Oxford, Inggris, 2 September 1973 pada umur 81 tahun) adalah penulis novel asal Britania Raya yang menulis The Hobbit (1937) dan lanjutannya The Lord of the Rings (1954—1955). Ia bekerja sebagai profesor dalam Bahasa Inggris di Universitas Leeds pada 1920-1925, sebagai profesor Bahasa Anglo-Saxon di Universitas Oxford pada 1925-1945, dan bahasa Inggris dan sastra, juga di Oxford, pada 1945-1959. Ia adalah seorang Katolik Roma yang sangat saleh. Tolkien adalah sahabat karib C.S. Lewis, dan anggota Inklings, sebuah kelompok diskusi sastra, bersama-sama dengan Lewis dan Owen Barfield.

Karangan

Selain The Hobbit dan The Lord of the Rings, fiksi karangan Tolkien juga mencakup The Silmarillion dan sejumlah buku lainnya yang diterbitkan setelah kematiannya tentang apa yang disebutnya sebagai legendarium, sebuah mitologi fiksi tentang Bumi di masa purbakala, yang dinamai Arda, dan Bumi-tengah, negeri yang dihuni oleh manusia khususnya. Kebanyakan dari karya-karya yang diterbitkan secara anumerta ini dikumpulkan dari catatan-catatan Tolkien oleh anaknya, Christopher Reuel Tolkien. Popularitas dan pengaruh karya-karya Tolkien yang bertahan lama telah menjadikannya sebagai "bapak" dari genre fantasi tinggi modern. Fiksi terbitan Tolkien lainnya mencakup adaptasi dari cerita-cerita yang aslinya dikisahkan kepada anak-anaknya dan tidak secara langsung terkait dengan legendarium-nya.

Biografi

Keluarga Tolkien

Sejauh yang diketahui, kebanyakan dari nenek moyang Tolkien dari ayahnya adalah para tukang. Keluarga Tolkien berasal dari Saksen (Jerman), tetapi telah menetap di Inggris sejak abad ke-18, dan "dengan cepat dan sangat mendalam menjadi Inggris" (Letters, 165). Nama keluarga Tolkien adalah bentuk Inggris dari Tollkiehn (bahasa Jerman: tollkühn, "berani-nekad". Nama tokoh Profesor Rashbold dalam bukunya The Notion Club Papers adalah hasil permainan kata dengan nama Tolkien.

Dari masa kanak-kanak sampai karier

Ayah Tolkien adalah Arthur Reuel Tolkien (18571896), seorang manajer bank Inggris, dan ibunya Mabel Suffield (18701904). Tolkien mempunyai seorang adik laki-laki, Hilary Arthur Reuel, yang dilahirkan pada 17 Februari 1894.

Pada usia tiga tahun, Tolkien pergi ke Inggris bersama ibu dan kakaknya dalam sebuah kunjungan keluarga yang direncanakan akan lama. Namun ayahnya meninggal di Afrika Selatan karena perdarahan otak yang parah sebelum ia bisa bergabung dengan mereka. Karena itu, keluarga ini tidak mempunyai pendapatan, sehingga ibunda Tolkien membawanya untuk tinggal bersama orangtuanya di Birmingham, Inggris. Tak lama kemudian pada 1896, mereka pindah ke Sarehole, yang waktu itu merupakan desa Worcestershire, dan belakangan digabungkan dengan Birmingham. Tolkien senang menjelajah di Sarehole Mill dan Moseley Bog serta Clent Hills dan Lickey Hills, yang belakangan mengilhami suasana buku-bukunya, selain kota-kota dan desa-desa Worcestershire seperti Bromsgrove, Alcester dan Alvechurch serta tempat-tempat seperti tanah pertanian bibinya di Bag End, nama yang kelak digunakannya dalam fiksinya.

Waktu remaja, Tolkien mulai menciptakan bahasa-bahasa tersendiri, dan tertarik dengan dongeng dan cerita-cerita tentang pahlawan.

Ronald dan Hilary Tolkien pada 1905Biography oleh Carpenter) (dari

Mabel mendidik kedua anaknya, dan Ronald, demikian keluarganya memanggil dia, adalah seorang murid yang tekun. Ibunya banyak mengajarinya botani, dan ia membangkitkan di dalam diri anaknya rasa senang melihat dan merasakan tumbuh-tumbuhan. Tolkien muda senang menggambar pemandangan dan pohon-pohonan. Namun pelajaran kesayangannya adalah semua yang berkaitan dengan bahasa-bahasa. Ibunya mengajarinya dasar-dasar bahasa Latin dalam usia yang sangat muda. Ia dapat membaca pada usia empat tahun, dan segera sesudah itu menulis dengan lancar. Ia masuk ke King Edward's School, Birmingham dan, sementara menjadi murid di sana, ikut menolong "menggarisi rute" untuk parade penobatanGeorge V, yang diletakkan tepat di luar gerbang Istana Buckingham. Belakangan ia masuk ke St Phillip's School dan Exeter College, Oxford.

Ibundanya menjadi pemeluk Katolik Roma pada 1900, meskipun keluarganya yang berlatar belakang Baptis memprotesnya dengan keras. Tahun 1904 ia meninggal karena diabetes, ketika Tolkien baru berusia 12 tahun, di Fern Cottage, Rednal, yang saat itu mereka sewa. Selama sisa hidupnya, Tolkien merasa bahwa ibunya telah menjadi seorang syahid bagi imannya. Hal ini memberikan dampak yang sangat mendalam bagi iman Katoliknya sendiri. Iman Tolkien yang saleh berperan penting dalam pertobatan C. S. Lewis menjadi seorang Anglikan.

Dalam kehidupannya selanjutnya sebagai seorang anak yatim, ia dibesarkan oleh Romo Francis Xavier Morgan dari Birmingham Oratory, di daerah Edgbaston, Birmingham. Ia tinggal di sana di bawah bayang-bayang Perrott's Folly dan menara dari perusahaan air minum Edgbaston yang dibangun dengan arsitektur Victoria, yang kelak mempengaruhi Tolkien dengan gambaran mengenai menara-menara gelap dalam karya-karyanya. Pengaruh kuat lainnya adalah lukisan-lukisan abad Romantik pertengahan dari Edward Burne-Jones dan kelompok pelukis pra-Rafaelis. Museum dan Galeri Seni Birmingham mempunyai banyak koleksi yang terkenal di seluruh dunia dari karya-karya ini dan sejak 1908 telah memamerkannya untuk umum dengan gratis.

J. R. R. Tolkien pada 1911 (dari Biography oleh Carpenter).

Kemudian, Tolkien menjadi mahasiswa Bahasa dan Kesusastraan Inggris di Universitas Oxford, dan menjadi spesialis Bahasa Inggris Kuno. Pada Perang Dunia I, Tolkien masuk tentara, tapi keluar karena sakit dan mulai menulis bukunya The Silmarillion (diterbitkan secara anumerta).

Sejak tahun 1925, beliau menjadi mahaguru Bahasa Inggris Kuno di Universitas Oxford sampai tahun 1959. Pada tahun 1972, Profesor Tolkien dianugrahi gelar "Commander of the Order of the British Empire" oleh Ratu Elisabeth.

Masa remaja

Tolkien bertemu dan jatuh cinta dengan Edith Mary Bratt, yang tiga tahun lebih tua, pada usia 16 tahun. Pastur Francis melarang dia bertemu, berbicara, atau bahkan berkorespondensi dengannya hingga Tolkien berusia 21 tahun. Ia menaati larangan ini bulat-bulat.

Pada 1911, ketika mereka berada di King Edward's School, Birmingham, Tolkien bersama tiga temannya, Rob Gilson, Geoffrey Smith dan Christopher Wiseman, membentuk sebuah perhimpunan setengah rahasia yang mereka namai "T.C.B.S.", inisial dari "Klub Teh dan Perhimpunan Barrovian", dari kesukaan mereka minum teh di Toko Barrow di dekat sekolah dan di perpustakaan sekolah, yang mestinya dilarang. Setelah lulus dari situ, anggota-anggotanya tetap saling berhubungan. Pada Desember 1914 mereka mengadakan sebuah "Konsili" di London, di rumah Wiseman. Bagi Tolkien, pertemuan ini menghasilkan dedikasi yang kuat untuk menulis puisi.

Pada musim panas 1911, Tolkien pergi berlibur ke Swiss, yang dikenangnya dengan hidup dalam suratnya tahun 1968 (Surat-surat, no. 306); ia mencatat bahwa perjalanan Bilbo menempuh Pegunungan Berkabut ("termasuk meluncur dari batu-batu yang licin ke hutan-hutan pinus") langsung didasari pada petualangannya sementara kelompok 12 mereka berjalan dari InterlakenLauterbrunnen, dan kemudian berkemah di daerah tumpukan potongan es di luar Mürren. Kelak, 57 tahun kemudian, Tolkien mengenang dengan penyesalan karena telah mengabaikan pemandangan salju abadi di Jungfrau dan Silberhorn ("Silvertine (Celebdil) dari mimpi-mimpiku"). Mereka menyeberangi Kleine Scheidegg ke Grindelwald dan melintasi Grosse Scheidegg ke Meiringen. Mereka melanjut menyeberangi Grimsel Pass dan melalui Valais hulu ke Brig, dan lanjut ke glasir Aletsch dan Zermatt.

Tolkien pada 1916, mengenakan seragam Tentara Britanianya dalam sebuah foto dari masa pertengahan Perang Dunia I (dari Biography oleh Carpenter)

Pada malam menjelang ulang tahunnya yang ke-21, Tolkien menelepon Edith dan melamarnya menjadi istrinya. Edith menjadi Katolik demi Tolkien. Mereka bertunangan di Birmingham, pada Januari 1913, dan menikah di Warwick, Inggris, pada 22 Maret 1916.

Kecintaannya akan lanskap mendorongnya untuk mengunjungi Cornwall pada 1914 dan konon ia sangat terkesan oleh garis pantai di sana dan lautnya. Setelah lulus dari Universitas Oxfordbahasa Inggris pada 1915, Tolkien bergabung dengan perjuangan Tentara Britania dalam Perang Dunia I dengan pangkat letnan dua di batalyon XI dari Lancashire Fusiliers. Batalyonnya dipindahkan ke Prancis pada 1916, dan di sana Tolkien menjadi perwira komunikasi selama Pertempuran Somme, hingga ia menderita demam pada 27 Oktober, dan dikirim pulang ke Inggris pada 8 November. Banyak dari rekan-rekannya di militer, maupun teman-temannya terdekat, terbunuh di dalam pearng. Sewaktu memulihkan kesehatannya di sebuah pondok di Great Haywood, Staffordshire, England, Tolkien mulai mengerjakan apa yang disebutnya The Book of Lost Tales, dimulai dengan The Fall of Gondolin. Sepanjang tahun 1917 dan 1918 penyakitnya kambuh terus, namun ia cukup sehat untuk melakukan dinas di tanah air di berbagai pangkalan dan dinaikkan pangkatnya menjadi letnan. Ketika ditempatkan di Kingston upon Hull, pada suatu ketika ia dan Etidh pergi berjalan-jalan ke hutan di dekat Rooshemlock yang lebat. Kejadian ini mengilhami kisah tentang pertemuannya dengan Beren dan Lúthien, dan Tolkien serignkali menyebut Edith sebagai Lúthien-nya. dengan gelar dalam yang tidak berapa jauh, dan Edith mulai menari untuknya di sebuah semak.

Oxford

Tugas Tolkien yang pertama sebagai seorang sipil setelah Perang dunia I adalah mengerjakan Kamus Inggris Oxford. Pada 1920 ia menerima jabatan sebagai dosen dalam bidang Bahasa Inggris di Universitas Leeds, dan pada 1924 diangkat menjadi profesor di sana, namun pada 1925 ia kembali ke Oxford sebagai profesor Anglo-Saxon di Pembroke College.

Tolkien dan Edith mendapatkan empat orang anak: John Francis Reuel (17 November 1917), Michael Hilary Reuel (Oktober 19201984), Christopher John Reuel (1924) dan Priscilla Anne Reuel (1929). Tolkien membantu Sir Mortimer Wheeler dalam menggali Asclepieion Romawi kuno di Lydney Park, Gloucestershire, pada 1928. Ketika berada di Pembroke, Tolkien menulis The Hobbit dan dua jilid pertama dari The Lord of the Rings. Dari terbitan-terbitan akademik Tolkien, kuliahnya pada 1936 yang berjudul "Beowulf: monster-monster dan para kritikusnya" menghasilkan pengaruh yang kuat terhadap penelitian tentang Beowulf.

Pada 1945, ia pindah ke Merton College, Oxford, dan menjadi Merton Professor dalam Bahasa dan Sastra Inggris, yang dipegangnya hingga pensiunnya pada 1959. Tolkien menyelesaikan The Lord of the Rings pada 1948, hampir sepuluh tahun setelah rancangannya yang pertama. Pada 1950-an, Tolkien menghabiskan sebagian besar dari liburan akademiknya yang panjang di rumah anaknya, John Francis di Stoke-on-Trent.

Tolkien sangat tidak menyukai dampak sampingan dari industrialisasi, yang dianggapnya menelan daerah pedesaan Inggris. Hampir sepanjang masa dewasanya ia membenci mobil dan lebih suka mengendarai sepeda. Sikap ini dapat dirasakan dalam sebagian dari karya-karyanya, seperti industrialisasi paksa di The Shire dalam The Lord of the Rings.

Foto terakhir Tolkien yang diketahui, diambil pada 9 Oktober 1972, di samping salah satu pohon kesayangannya (sebuah Pinus nigra) di Kebun Raya, Oxford.

W.H. Auden adalah seorang sahabat lama Tolkien dan banyak berkoresponden dengannya. Hal ini dimulai oleh rasa takjub Auden terhadap The Lord of the Rings: Auden adalah salah satu dari kritikus awal yang paling terkemuka yang memuji karya ini. Tolkien menulis dalam suratnya pada 1971, "Saya [...] sungguh sangat berutang kepada Auden dalam tahun-tahun belakangan ini. Dukungannya kepada saya dan minatnya terhadap karya saya adalah salah satu dorongan yang paling utama bagi saya. Ia memberikan tinjauan yang baik kepada saya, catatan-catatan dan surat-surat dari awal ketika hal seperti itu sama sekali tidaklah populer. Malah ia dicemoohkan orang karenanya." (Letters, no. 327).

Pensiun dan usia lanjut

Pada masa pensiunnya, dari 1959 hingga kematiannya pada 1973, Tolkien semakin menjadi perhatian publik dan termasyhur di lingkungan dunia sastra. Penjualan buku-bukunya begitu menguntungkan sehingga Tolkien menyesal bahwa ia tidak pensiun lebih awal. Pada mulanya ia menulis jawaban-jawaban yang antusias terhadap pertanyaan-pertanyaan pembaca, namun belakangan ia semakin curiga akan munculnya kelompok penggembar Tolkian, khususnya di antara gerakan hippy di Amerika Serikat. Bahkan pada 1944, ia membuat komentar yang agak sarkastik tentang sepucuk surat dari seorang penggembarnya, seorang pembaca dari Amerika yang berusia 12 tahun (Sungguh menyenangkan bahwa anak-anak Amerika masih ada yang mengatakan Gee Whiz'., Letters no. 87). Dalam sepucuk surat tahun 1972 ia menyesalkan bahwa ia telah menjadi seorang tokoh yang dipuja-puja, namun ia mengakui bahwa :

bahkan hidung dari seorang pujaan yang sangat sederhana (lebih muda daripada Chu-Bu dan tidak terlalu jauh lebih tua daripada Sheemish) [pujaan dalam cerita oleh Lord Dunsany] tidak dapat terus-menerus tak bergeming oleh harumnya dupa ! (Letters, no. 336).

Perhatian penggembar begitu kuat sehingga Tolkien harus meminta agar nomor teleponnya tidak dicantumkan di dalam buku telepon, dan akhirnya ia dan Edith pindah ke Bournemouth di pantai selatan. Tolkien dianugerahi CBE oleh Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham pada 28 Maret 1972.

Makam J. R. R. dan Edith Tolkien

Edith Tolkien meninggal dunia pada 29 November 1971, pada usia 82 tahun, dan Tolkien meminta agar nama Lúthien diukirkan pada batu nisan di Pemakaman Wolvercote, Oxford. Ketika Tolkien meninggal dunia 21 bulan berikutnya pada 2 September 1973, pada uisa 81, ia dikuburkan di liang yang sama, dengan nama Beren ditambahkan kepada namanya, sehingga ukirannya kini berbunyi: Edith Mary Tolkien, Lúthien, 1889–1971 John Ronald Reuel Tolkien, Beren, 1892–1973

Tolkien Road di Eastbourne, East Sussex, dan asteroid 2675 Tolkien diberi nama secara anumerta untuk menghormati Tolkien. Tolkien Way di Stoke-On-Trent diberi nama sesuai dengan nama anak lelaki J.R.R. Pastor John Francis Tolkien, yang pernah menjadi imam yang bertugas di Gereja Katolik Roma yang tidak jauh dari situ yaitu Our Lady of the Angels dan St. Peter in Chains.

Tulisan

Rancangan sampul untuk ketiga jilid The Lord of the Rings oleh Tolkien
Lambang Tolkien pada sampul buku The Hobbit

Dimulai dengan The Book of Lost Tales, yang ditulis sementara ia tetirah dari penyakit yang dideritanya selama Perang Dunia I, Tolkien merancang sejumlah tema yang dipergunakan kembali dalam rangkaian naskah dari legendariumnya. Dua cerita yang paling menonjol, cerita tentang Beren dan Lúthien dan cerita tentang Túrin, dilanjutkannya ke dalam puisi-puisi narasi yang panjang (diterbitkan dalam The Lays of Beleriand). Tolkien menulis sebuah ringkasan pendek tentang mitologi yang dimaksudkan ditampilkan oleh puisi-puisi ini, dan ringkasan itu akhirnya berkembang menjadi The Silmarillion, sebuah sejarah epos yang tiga kali dimulai oleh Tolkien namun tak pernah diterbitkannya. Kisah dari penulisan ulang berkali-kali ini diceritakan dalam seri yang diterbitkan secara anumerta The History of Middle-Earth. Sejak sekitar 1936, ia mulai memperluas kerangka ini untuk mengikutsertakan kisah tentang The Fall of Númenor, yang diilhami oleh legenda Atlantis.

Tolkien sangat dipengaruhi oleh literatur Anglo-Saxon, mitologi Jermanik, Nors, cerita rakyat Finlandia, Alkitab, dan mitologi Yunani. Karya-karya yang paling sering dikutip sebagai sumber-sumber untuk cerita-cerita Tolkien mencakup Beowulf, Kalevala, Poetic Edda, Volsunga sagaHervarar saga[1]. Tolkien sendiri mengakui Homer, Oedipus, dan Kalevala sebagai pengaruh-pengaruh atau sumber-sumber bagi sebagian dari cerita-cerita dan gagasan-gagasannya. Ia juga meminjam dari sejumlah karya dan puisi Inggris Pertengahan. dan

Selain komposisi-komposisi mitologisnya, Tolkien gemar menciptakan kisah-kisah fantasi untuk menghibur anak-anaknya. Ia menulis surat-surat Natal tahunan dari Bapak Natal bagi mereka. Ia membangun serangkaian cerita pendek (yang belakangan dikumpulkan dan diterbitkan sebaai The Father Christmas Letters). Cerita-cerita lainnya termasuk Mr. Bliss, Roverandom, dan Smith of Wootton Major. Roverandom dan Smith of Wootton Major, seperti The Hobbit, meminjam gagasan-gagasan dari legendariumnya.

Tolkien tidak pernah berharap bahwa kisah-kisah fiksinya akan menjadi populer, namun ia dibujuk oleh seorang bekas mahasiswanya untuk menerbitkan sebuah buku yang telah ditulisnya untuk anak-anaknya yang diberi judul The Hobbit pada 1937. Namun, buku itu ternyata juga menarik para pembaca dewasa, dan ternyata cukup populer bagi penerbitnya, George Allen & Unwin, hingga Tolkien diminta menulis kelanjutannya.

Meskipun ia tidak merasa terdorong dengan topiknya, permintaan ini menyebabkan Tolkien mulai menulis apa yang kelak menjadi karyanya yang paling terkenal: sebuah epos novel yang terdiri dari tiga jilid The Lord of the Rings (terbit 195455). Tolkien menghabiskan lebih dari sepuluh tahun untuk menulis narasi dasar dan tambahan-tambahan untuk Lord of the Rings. Pada masa itu ia terus mendapatkan dukungan dari Inklings, khususnya dari teman paling akrabnya C. S. Lewis, pengarang The Chronicles of Narnia. Baik The Hobbit maupun The Lord of the Rings dikarang dengan latar belakang The Silmarillion, namun pada suatu masa yang jauh sesudahnya.

Tolkien mulanya memaksudkan The Lord of the Rings sebagai cerita anak-anak seperti The Hobbit, namun kisahnya dengan segera berkembang menjadi makin suram dan makin serius. Meskipun kisah ini adalah kelanjutan langsung dari The Hobbit, ceritanya menyapa pembaca yang lebih tua, dan banyak sekali meminjam kisah latar dari Beleriand yang telah dibangun Tolkien pada tahun-tahun sebelumnya, dan yang akhirnya diterbitkan secara anumerta dalam The Silmarillion dan terbitan-terbitan lainnya. Pengaruh Tolkian sangat mempengaruhi genre fantasi yang berkembang setelah sukses The Lord of the Rings.


Bibliografi

Fiksi dan puisi

Lihat pula Puisi oleh J. R. R. Tolkien.

Karya-karya akademik

Penerbitan anumerta

Lihat riset Tolkien untuk esai-esai dan potongan-potongan teks oleh Tolkien yang diterbitkan dalam penerbitan dan forum akademik.

Rekaman

  • 1967 Poems and Songs of Middle-Earth, Caedmon TC 1231
  • 1975 JRR Tolkien Reads and Sings his The Hobbit & The Lord of the Rings, Caedmon TC 1477, TC 1478 (berdasarkan rekaman oleh George Sayer, Agustus 1952)

Rujukan

Catatan

  1. ^ Seperti digambarkan oleh Christopher Tolkien dalam Hervarar Saga ok Heidreks Konung (Oxford University, Trinity College). B. Litt. thesis. 1953/4. [Tahun tidak pasti], The Battle of the Goths and the Huns, dalam: Saga-Book (University College, London, untuk the Viking Society for Northern Research) 14, part 3 (1955-6) [2]

Lihat pula

Ensiklopedi

Ensiklopedia adalah sejumlah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.

Etimologi

Kata "ensiklopedia" diambil dari bahasa Yunani; enkyklios paideia (ἐγκύκλιος παιδεία) yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran yang lengkap. Maksudnya ensiklopedia itu sebuah pendidikan paripurna yang mencakup semua lingkaran ilmu pengetahuan. Seringkali ensiklopedia dicampurbaurkan dengan kamus dan ensiklopedia-ensiklopedia awal memang berkembang dari kamus. Perbedaan utama antara kamus dan ensiklopedia ialah bahwa sebuah kamus hanya memberikan definisi setiap entri atau lemma dilihat dari sudut pandang linguistik atau hanya memberikan kata-kata sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia memberikan penjelasan secara lebih mendalam dari yang kita cari. Sebuah ensiklopedia mencoba menjelaskan setiap artikel sebagai sebuah fenomena. Atau lebih singkat: kamus adalah daftar kata-kata yang dijelaskan dengan kata-kata lainnya sedangkan sebuah ensiklopedia adalah sebuah daftar hal-hal yang kadang kala dilengkapi dengan gambar untuk lebih menjelaskan.

Ensiklopedia pada Masa Klasik Antik di Eropa

Kata Ensiklopedia berasal dari bahasa Yunani, terutama bahasa Yunani kuna. Walaupun begitu, ensiklopedia tertua bukanlah berasal dari Yunani tetapi dari Kekaisaran Romawi yang ditulis oleh Marcus Porcius Cato dan hidup pada abad ke-3 sampai 2 sebelum Masehi. Bentuk ensiklopedia yang masih ada sampai sekarang dan tertua ditulis oleh Caius Plinius Secundus pada abad pertama Masehi. Ensiklopedia Plinius ini terdiri dari 38 jilid.
[sunting] Sejarah ensiklopedia di dunia modern

Pada era modern kata ensiklopedia secara pertama kali dipakai oleh Paul Scalich, seorang penulis Jerman pada tahun 1559. Lalu filsuf Inggris Francis Bacon pada awal abad ke-17 memakai kata ini pada arti modern.

Tetapi makna kata ensiklopedia baru dipakai dalam artinya seperti hari ini setelah Denis Diderot, seorang penulis dan filsuf Perancis juga memakai kata ini untuk memberi nama proyek yang sedang dikerjannya. Proyeknya yang juga dikatakan proyek abad ke-18 ini berlangsung selama 30 tahun, dari tahun 1750 – 1780. Tujuan proyeknya ini untuk menulis secara sistematis semua pengetahuan yang diketahui oleh umat manusia.

Dalam bahasa Perancis ensiklopedia Diderot ini disebutnya: Encyclopédie ou Dictionnaire raisonné des sciences, des arts et des métiers. Artinya dalam bahasa Indonesia ialah “Ensiklopedia atau Kamus Beranotasi tentang Ilmu Pengetahuan, Seni dan Pekerjaan”.

Ensiklopedia di Dunia Ari

Thesaurium


Ardalambion

Bahasa yang digunakan Tolkien dalam novelnya diulas secara komplit oleh orang-orang yang memang pakar di bidangnya.Inilah penjelasan tentang bagaimana membaca â, ê, î, ô, û,á, é, í, ó, ú,ä, ë, ö. Ada juga penjelasan tentang bahasa-bahasa yang digunakan di Arda.You know what it should have read!

Ardalambion

The tongues of Arda:
Quenya - the Ancient Tongue
Sindarin- the Noble Tongue
Adunaic - the Vernacular of Númenor
Westron - the Common Speech
Telerin - the Language of the Sea-Elves
Doriathrin - the Mothertongue of Lúthien
Various Mannish Tongues - the Sadness of Mortal Men?
Nandorin - the Green-elven Tongue
Old Sindarin - between Primitive Elvish and Grey-elven
Ilkorin - a "Lost Tongue"?
Avarin - All Six Words
Khuzdul - the Secret Tongue of the Dwarves
Entish - Say Nothing That Isn't Worth Saying
Orkish and the Black Speech - Base Language for Base Purposes
Valarin - Like the Glitter of Swords
Primitive Elvish - Where It All Began

Invented languages from Tolkien's youth:
Animalic - "crude in the extreme"
Nevbosh - new nonsense
Naffarin - at least we know that "vrú" means ever

Corpus Texts Analyzed:
Namárië (Quenya)
The Markirya Poem (Quenya)
Fíriel's Song (late "Qenya")
A Elbereth Gilthoniel (Sindarin)

Lihat juga tentang Arda
Dalam JRR Tolkien 's legendarium, Arda adalah nama yang diberikan kepada Bumi dalam periode prasejarah, di mana tempat-tempat yang disebutkan dalam The Lord of the Rings dan materi terkait pernah ada.Ini termasuk beberapa lautan dan samudra, dan benua-benua Dunia Tengah, Dark Lands, dan Aman, serta pulau Numenor dan negeri-negeri lain, meninggalkan sebagian besar yang tidak disebutkan namanya oleh Tolkien.

Kata-kata Latin

Beberapa kata Latin yang kuketahui dan kugunakan dalam tulisan2ku;
ignis - api
ardo - semangat,panas
calax - dari panas
fragon - retihan lidah api
ustrax - menyala
aeneon - dewa Aenas yang ada di dalamnya
cantamen - lagu
collamen - kumpulan
gongelamen - pengumpulan bersama
stemiamen - formasi
plasmamem - kreasi
sonerus - nyaring dan merdu(suara)
alboreus - putih
gaufdifluus - bergembira
glaucicomus - berambut abu-abu kebiruan
thesaurus - sebuah harta karun
mullier cantat - seorang gadis sedang bernyanyi

King Arthur,Para Ksatria,Camelot dan legendanya.



Komplit tentang King Arthur ada di sini.Tentang Raja,Ksatrianya, bekas istana,mitos dll.

Arthur diklaim sebagai raja dari setiap kerajaan Celtic. Pada abad ke 6 banyak orang-orang bernama Arthur di Keluarga kerajaan Celtick di Britania, namun menjadi sedikit meragukan untuk mencari Arthuryang sesuai dengan nama besarnya. Nama arthur juga bisa saja menjadi Arthwyr yang sama dengan gelar Vortigern, seorang panglima perang pada abad kelima dalam perang di Britania.


Satu pertanyaan yang menarik apakah King Arthur adalah tokoh sejarah atau hanyalah legenda. Perdebatan sebenarnya telah terjadi sejak jaman Renaissance ketika Raja-Raja pada Tudor Monarki, ~Raja-Raja tudor seperti Henry VII (1485 - 1509), Henry VIII (1509 - 1547), Edward VI (1547 - 1553), Jane Grey (July 1553), Mary I (1553 - 1558), Elizabeth I (1558 - 1603)~ mulai menggunakan nama Arthur memiliki hubungan keturunan dengan kebangsawanan Tudor Monarki dan mulai memaksakan hubungan tersebut untuk memperkuat pemerintahan mereka. Namun pada jaman sekarang, sekolah-sekolah modern mulai mengasumsikan memang ada beberapa orangyang nyata dengan hati seperti seorang Raja Arthur, namun tentu saja tidak dengan ksatria-ksatria yang berpakaian perang yang bersinar, namun O.J Padel dalam bukunya The Nature of Arthur berpendapat " historical attributes of just the kind that we find attached to Arthur can be associated with a figure who was not historical to start with."

Breton King

Geoffrey dari Monmouth menyatakan Arthur adalah Raja Tertinggi dari Kerajaan Britania Raya. Ia adalah anak dari pendahulunya, Uther Pendragondan keponakan dari raja Ambrosius. Sebagai keturunan dari keponakan Raja Agung Eudaf Hens, Conan Meriadoc, kakek Arthur, telah melewati jalur dari Britania,dan mendirikan dinasti pada awal abad kelima. Raja Breton Aldrien telah diminya untuk menyelamatkan britania dari kekacauan setelah kedatangan bangsa Roma. Beliau mengirimkan saudaranya, Constantine, untuk membantu. Constantine telah menjadi sejarah kerajaan Britania yang membuat upaya pasukan Romawi menjadi sia-sia dalam penaklukan benua Eropa pada 407M. Jika melihat dari kronologis, bisa saja beliau menjadi Kakek Raja Arthur. Keturunan Arthur dari Breton telah dicatat oleh Gallet.

Riothamus the King

Geoffrey Ashe berpendapat bahwa sejarah Raja Arthur sama dengan sejarah yang dikenal sebagai Riothamus, dengan gelar sebagai "Greatest-King". Pasukannya dikenal telah menyebrangi jalur-jalur untuk melawan Visigoths di Lembah Loire pada 468 M. Dikhianati oleh Pejabat di Gaul, Beliau kemudian menghilang dalam sejarah. Kenyataanya beliau muncul dalam sejarah raja DomnonŽe, walau mungkin kita bisa menyamakannya dengan seorang Pangeran dari Cornouaille bernama Iaun Reith. Riothamus telah diasingkan selama perang saudara di Britani. Ia kembali untuk mengambil kembali tahtanyadan kemudian terbunh pada saat serangan Jerman. Permasalahan utama dari identifikasi sejarah arthur adalah sejarah ini membuat sejarah raja Arthur kembali 50 tahun dari periode tradisonilnya pada awalabad keenam belas (See Ashe 1985).

Dumnonian King

Tradisi Welsh juga menganggap Arthur adalah raja agung dari Britania tetapi cenderung mengikuti silsilah ditetapkan dalam Mostyn MS117 dan Bonedd yr Arwr. Ini membuat kerancuan, karena Arthur dianggap Constantine Corneu, Raja dari Dumnonia. Dalam sejarahnya, ada tiga raja Dumnonia selama pemerintahan Arthur yaitu anak Constantine, Erbin; cucunya, Gereint; dan anak dari cucunya, Cado. Tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa dari ketiga tersebut memiliki hubungan dengan Arthur, dan tidak juga dalam kerajaan Dumnonian. Lagipula juga tidak ada penjelasan mengapa pangeran dari Dumnonian bisa menjadi raja agung dari Britania. Hubungan Arthur dengan daerah di Britania ini adalah semata-mata ia masih dalam kandungan ketika berada di Tintagel, tempat ibu dari suami pertamanyadan dimakamkan di Glastonbury, situs Kristen Kuno di negara tersebut..

Cumbrian King

Klan Campbell menulusuri kembali silsilah mereka ke Arthur ic Uibar: Arthur putera Uther. Norma Lorre Goodrich menggunakan hal ini untuk menyatakan Artur adalah seorang priayang berasal dari utara. Ide ini diusulkan pertama kali oleh Victorian Antiquary, W.F.Skene, dan ada beberapa bukti yang menguatkan hal tersebut, khususnya pada lokasi 12 peperangan Nennius yang berlokasi di Utara. Goodrich mengatakan bahwa lokasi Istana Arthur berada di Carlisle. Sebagai ibukota Kerajaan Utara Inggris Rheged, tampaknya tidak mungkin menhadi rumah bagi Arthur. Prof Goodrich mengambil pada sumber-sumber sastraabad pertengahan yang memiliki akhir yang imajinatif. (See Goodrich 1986 & Skene 1868).

Pennine King

Ada seorang raja dari Inggris utara yang bernama Arthwys yang tinggal pada generasi sebelum dari kisah Arthur. Beliau penguasa Kerajaan Besar Pennines, Banyak yang mengatakan peperangan Nenius berlangsung di Utara Inggris. Hal ini dan beberapa kisah dari utara Inggris yang berhubungan dengan kisah raja Arthur mungkin saja berhubungan dengan kerajaan ini.

King of Elmet

Kisah dari utara lain menceritakan tentang Arthwys adalah anak dari Masgwid Gloff, yang mungkin saja Raja dari wilayah Elmed (sekarang Yorkshire Barat). Tak ada yang mengetahui secara pasti tentang kerajaan ini. Walau tidak mungkin beliau memegang tahta kerajaan ini, namun kemungkinan besar memiliki andilyang besar dalam kisah Arthur.

Scottish King

Scotlandia juga mengklaim Arthur sebagai Pangeran mereka. Artur, putera raja Aidan dari Dalriada, diperkirakan lahir pada 550 M. DAvid F Carrol berpendapat bahwa pria ini adalah Arthur sebenarnya, memerintah Manau Gododdim dari Camelon (alias Camelot) di Strilingshire. (Carrol 1996)

Powysian King

Graham Philips dan Martin Keatman mengidentifikasi Arthur sebagai Owain Ddantwyn (White-Tooth / si gigi putih), pangeran dari House of Cunedda (di daerah Gwynedd) pada akhirabad ke 5. Pendapat mereka kurang meyakinkan dan mengandung beberapa misteri yang masih belum terpecahkan. Anak Owain, Cuneglasus (yang dikenal dalam silsilah Welsh sebagai Cynlas) merupakan salah satu dari lima raja Celtic yang dikutuk oleh Gildas.
Walau terjadi salah pemahaman dalam hal ini, Keatman dan Philips menambahkan bahwa Cuneglasus adalah anak dari Arthur. Mereka kemudian menambahkan dia dan ayahnya, Owain, telah memerintah Pwys sebagai satu-satunya kerajaan yang tak mau berdamai dengan Raja Gildas. Bagaimanapun juga, Cynlas tinggal di Din Arth di Rhos dan bukan anak dari Arth. Dari cerita Rakyat Welsh mengisahkan kerajaan Gwynedd telah dipisah antara ayahnya, Owain, yang menerima Gwynedd Timur (Rhos) dan pamannya, Cadwallon Lawhir (Long-Hand) yang mengambil daerah terbesar di barat Gwynedd. Selama periode ini, Cyngen Gldrydd yang memerinyak Powys, Beliau mungkin saja Aurelius Caninus yang disebutkan oleh Gildas.(See Phillips & Keatman 1992)

Rhos King

Thesis yang lebih sederhana dari Mark Davere Davies yang menyatakan bahwa Arthur adalah Cuneglasus itu sendiri. Untuk lebih lengkapnya klik situs resminya.

Dyfed King

Seorang raja bernama Arthwyr pernah memerintah di Dyfed di akhir abad ke 6. Beliau adalah anak dari raja Pedrap Cyngar, tetapi sedikit yang tahu tentang beliau. Meskipun namanya cukup terkenal, mungkin saja beberapa dari aksinya menjadi cerita rakyat.

Glamorgan King

Baram Blackett & Alan Wilson mengemukakan bahwa legenda Raja Arthur merupakan gabungan dari dua karakter bersejarah; Anwn (Arthun), raja inggris yang pernah menaklukkan Yunani dan Arthrwys (alias Athwrys) raja dari Glywssing dan Gwent. Arthun adalah anak dari penguasa Inggris Magnus Maximus, yang pernah hidup di akhir abad ke 4. Beliau dikenal juga sebagai Anwn (alias Dynod) dan gelar raja Yunaninya telah menjadi Antonius Gregorius dalam bahasa Latin (ini karena kesalahan pembacaan nama saja). Sebenarnya di banyak memerintah daerah di Wales. Arthwys dari Glwyssing & Gwent adalah raja dariabad ketujuh yang hidup di tenggara Wales. Rumahnya yang dikisahkan dalam legenda Arthurian berada di sekitar Caerleon menjadi salah satu hal yang menarik. Blackett & Wilson berpendapat beliau sebenarnya hidup di awal abad keenam dan ayahnya adalah raja Meurig yang dikenal sebagai Uther Pendragon, yang berarti Panglima yang Mengagumkan. Pendapat lainnya dari kedua orang ini mengatakan bahwa Arthur sebenarnya tinggal bukan di Cerniew (atau Cornwall), tetapi di Cernyw (atau Glywyssing).(See Blackett & Wilson 1980).

St. Arthmael the King

Seperti Blackett & Wilson, Chris Barber & David Pykitt juga menyatakan hubungan Raja Arthur dengan Raja Athwys dari Glywyssing & Gwent. Bagaimanapun juga, kemiripan disini berhenti, yang lebih penting adalah identifikasi orang, tempat, dan kejadian. Penambahan terbesar mereka setelah Camlann, Arthur/Athrwys mengabdi dan pensiun pada inggris ketika meraka penjadi penginjil yang penting. Mereka dikenal juga sebagai St. Armel (atau Arthmael) dan gereja mereka masih bisa di lihat di St.Armel-des-Boschaux. Teori mereka terlalu banyak yang dipertanyakan dan terdengar dipaksakan. (See Barber & Pykitt 1993).

Roman King

Hal ini telah banyak diperbincangkan bhwa Raja Arthur mungkin saja salah satu daru Lucius Artrius Castus; sebuah tema yangdiangkat oleh P.J.F. Turner. Castus adalah salah satu tokoh sejarah dan merupakan seorang Jendral Dalmatian pada abad kedua yang bertmepat di Inggris yang memerintah pasukan Roma, yang dikenal dengan Sarmations, dalam ekspedisi penumpasan pemberontakan di Armorica. Tapi sepertinya tidak mungkin keduanya memiliki hubungan satu sama lain.

ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai Arthur.